Definition List

Showing posts with label data base peta. Show all posts
Showing posts with label data base peta. Show all posts

Friday 21 April 2023

Indonesia dan Gempa Bumi

Cincin Api
Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.550 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.


Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5-6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge.

 Gempa bumi adalah momok yang mengerikan. Bayangkan, dalam satu abad, korban jiwa akibat bencana ini diperkirakan menelan 3,6 juta korban jiwa. Belum lagi kerugian material.

Namun, sebuah studi baru mengungkapkan, gempa bumi bisa mengubah air menjadi emas. Ini seperti cerita-cerita dari buku fiksi ilmiah. Tapi kejadian ini benar-benar terjadi.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Kandungan emas telah tersimpan di dalam perut bumi selama milyaran tahun, dan manusia melakukan pencarian dengan bantuan gelombang seismik. 
Namun, terjadinya gempa bumi telah mengguncang bebatuan emas. Memisahkan bebatuan itu menjadi beberapa bagian, dan memungkinkan beberapa bagian menguap menjadi cairan.

Menurut Jurnal New Scientist, para ahli geologi telah lama mengetahui emas terbentuk dari sebuah mineral yang kaya kandungan air. Mineral itu mengalir di bawah tanah akibat dari retakan gempa bumi, kemudian menyatu dengan kandungan emas.
Studi terbaru ini menunjukkan bahwa perubahan tekanan yang terjadi akibat gempa bumi telah membantu mineral itu mengalir menuju retakan-retakan batuan di bawah perut bumi.

Menurut Dion Weatherley, ahli geofisika di University of Queensland di Australia, yang menjadi kepala penelitian, dengan menggunakan beberapa model, para peneliti mampu menentukan mekanisme kuantitatif yang menghubungkan emas dan mineral.


"Gempa bumi telah membuka banyak celah di dalam perut bumi, kemudian dari celah itu muncul emas yang menguap. Pada akhirnya mineral mengalir di celah itu dan telah membawa kandungan emas," kata Weatherley, dilansir dari Science World Report, 18 Maret 2013.
Ia menjelaskan, cairan mineral yang kaya kandungan emas itu dapat dengan cepat menjadi zat padat. Itu terjadi karena penurunan suhu yang begitu cepat. "Tekanan udara telah membuat cairan menguap dan meninggalkan sebuah emas," jelasnya.

Emas yang terbentuk dari cairan mineral setelah terjadi gempa bumi tidak begitu banyak. Paling banyak cairan itu membawa satu dari seperjuta elemen yang berharga.
"Namun, zona gempa di kawasan Alpine Fault di Selandia Baru telah berhasil membangun tambang emas selama 100.000 tahun," tutup Weatherley.

Studi ini telah diterbitkan pada tanggal 17 Maret 2013 di Jurnal Nature Geoscience dengan judul Flash Vaporization during Earthquakes Evidenced by Gold Deposits. (eh)

Electrowining

Electrowinning , juga disebut electroextraction , adalah elektrodeposisi logam dari bijihnya yang telah dimasukkan ke dalam larutan melalui proses yang biasa disebut sebagai pelindian . Electrorefining menggunakan proses serupa untuk menghilangkan kotoran dari logam. Kedua proses menggunakan elektroplating dalam skala besar dan merupakan teknik penting untuk pemurnian logam non-ferrous yang ekonomis dan mudah . Logam yang dihasilkan dikatakan electrowon .


Dalam electrowinning, arus listrik dialirkan dari anoda inert (oksidasi, terbuat dari timbal (Pb)) melalui larutan pelindian yang mengandung ion logam terlarut sehingga logam tersebut diperoleh kembali saat disimpan dalam proses pelapisan listrik ke katoda ( reduksi, baja tahan karat , aluminium (Al), titanium (Ti)). Dalam electrorefining, anoda terdiri dari logam murni (misalnya tembaga ) untuk dimurnikan. Anoda logam yang tidak murni dioksidasi dan logam larut ke dalam larutan. Ion logam bermigrasi melalui elektrolit asam menuju katoda dimana logam murni disimpan. [1]Pengotor padat tak larut yang mengendap di bawah anoda seringkali mengandung unsur langka yang berharga seperti emas , perak , dan selenium .




Sejarah
Electrowinning adalah proses elektrolit industri tertua . Kimiawan Inggris Humphry Davy memperoleh logam natrium dalam bentuk unsur untuk pertama kalinya pada tahun 1807 melalui elektrolisis natrium hidroksida cair .


Elektrorefining tembaga pertama kali didemonstrasikan secara eksperimental oleh Maximilian, Adipati Leuchtenberg pada tahun 1847. [2]

James Elkington mematenkan proses komersial pada tahun 1865 dan membuka pabrik pertama yang berhasil di Pembrey , Wales pada tahun 1870. [3] Pabrik komersial pertama di Amerika Serikat adalah Perusahaan Pemurnian dan Peleburan Balbach and Sons di Newark, New Jersey pada tahun 1883.

Friday 19 February 2021

Imagery & Remote Sensing using ArcGis

Imagery & Remote Sensing

Landsat 8 has been online for a couple of months now, and the images look incredible. While all of the bands from previous Landsat missions are still incorporated, there are a couple of new ones, such as the coastal blue band water penetration/aerosol detection and the cirrus cloud band for cloud masking and other applications. Here’s a rundown of some common band combinations applied to Landsat 8, displayed as a red, green, blue (RGB):

Tabel Band



Sample map


Here’s how the new bands from Landsat 8 line up with Landsat 7:

Tabel



For the most part, the bands line up with what we’re used to, with some minor tweaking of the spectral ranges. The thermal infrared band from Landsat 7 is now split into two bands for Landsat 8. Whereas before you had one thermal band that was acquired at 60 m resolution (and resampled to 30 m) now you have increased spectral resolution at the cost of spatial resolution. It wouldn’t be remote sensing without tradeoffs, right?

Saturday 10 October 2020

La Nina dan El Nino

Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah El Nino dan La Nina. Ya, istilah ini sangat familiar dan berkaitan dengan lautan atau samudera. El Nino dan La Nina ini merupakan peristiwa alam yang seringkali terjadi. El Nino ini terjadi pada saat- saat tertentu yang dapat disebabkan oleh ghal- hal tertentu. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut dan mendalam mengenai proses terjadinya El Nino dan La Nina serta hal- hal yang berkaitan dengan kedua hal tersebut.
gambar satelit menandakan suhu puncak 


Seperti yang kita ketahui, kondisi cuaca di atmosfer tidaklah menentu. Kondisi cuaca tersebut terkadang jauh berbeda dari biasanya. Perbedaan tersebut dinamakan anomali cuaca. Mendengar kata El Nino dan La Nina tentunya bukan hal asing di dalam ilmu meteorologi. Yap, kedua istilah tersebut menjadi salah satu fenomena dari anomali cuaca. Kondisi anomali ini berbeda dengan fase meteorologi bernama ENSO.

ENSO (El Nino Southern Oscillation) didefinisikan sebagai fenomena pola iklim yang melibatkan perubahan suhu perairan dan atmosfer di bagian timur hingga tengah ekuator Pasifik. Perubahan suhu ini berkisar 10 hingga 30C dari keadaan normal. Selain itu, ENSO juga menyebabkan adanya pola tekanan udara pada permukaan laut di bagian selatan Samudera Pasifik antara Tahiti dan Darwin, Australia.

Metode yang digunakan untuk memantau ENSO adalah Southern Oscillation Index (SOI) yang melihat fluktuasi tekanan udara harian antara Tahiti dan Darwin. Fenomena ENSO tersebut memiliki dampak pada pola iklim di berbagai belahan dunia. El Nino dan La Nina merupakan fase ekstrim dalam siklus ENSO dimana antara dua fase tersebut terdapat fase Neutral.

La Nina dan El Nino merupakan satu gejala yang menunjukkan adanya perubahan pada iklim Bumi. El Nino adalah kejadian di mana suhu air laut yang ada di Samudra Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal, Sedangkan La Nina adalah peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata sekitarnya.

Gambar Satelit Menggambarkan kelembaban atmosfer


Berdasarkan acuan sejarah, El Nino merupakan sebuah peristiwa yang terjadi dan diamati oleh penduduk dan nelayan dari Peru dan Ekuador yang bermukim di sekitar pantai Samudera Pasifik bagian timur, yang basanya terjadi pada bulan Desember. Peristiwa yang diamati oleh masyarakat tersebut adalah peristiwa meningkatnya suhu air laut. Setelah lama meneliti, para ahli ternyata juga menemukan peristiwa kebalikan dari El Nino yaitu peristiwa di mana suhu air laut menghangat , yang dinamakan La Nina. Dimana fenomena ini memiliki rentang waktu 2-7 tahun.

Terjadinya El Nino disebabkan oleh meningkatnya suhu perairan di Pasifik timur dan tengah yang mengakibatkan meningkatnya suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada diatasnya. Dimana peristiwa ini menyebabkan pembentukan awan yang juga meningkatkan curah  hujan pada kawasan tersebut. Dan juga mengakibatkan tekanan udara pada barat SamuderaPasifik yang menghambat pertumbuhan awan di laut Indonesia bagian timur yang membuat curah hujan menurun secara tidak normal di beberapa wilayah di Indonesia.

Sedangkan La Nina, disebabkan oleh suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik yang menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara pada ekuatorPasifik barat menurun yang mendorong pembentukkan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak.

Gambar Satelit Perkiraan Turun Hujan


Kejadian El-Nino tidak terjadi secara tunggal tetapi secara berurutan setelah atau sebelum La-Nina. Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 mengungkapkan bahwa El-Nino telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina hanya 15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La-Nina, sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan tahun El-Nino. La-Nina mengikuti El-Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului El-Nino 8 kali dari 15 kali kejadian. Hal ini menunjukkan bahwa peluang terjadinya La-Nina setelah El-Nino tidak begitu besar. Kejadian El-Nino 1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian El-Nino yang kuat tidak diikuti oleh La-Nina.

Pengaruh El Nino terhadap Indonesia pada umumnya adalah membuat suhu permukaan air laut di sekitar Indonesia menurun yang berakibat pada berkurangnya pembentukan awan yang membuat curah hujan menurun, namun kandungan klorofil-a pada lautan Indonesia meningkat. Kandungan kloorofil-a yang meningkat berarti meningkatnya pasokan makanan di lautan Indonesia yang tentunya meningkatkan jumlah ikan yang ada di sekitar perairan Indonesia.

Sementara dampak La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, yang di mana Indonesia termasuk di dalamnya. La Nina membuat cuaca cenderung menjadi hangat dan lebih lembab.  Fenomena La Nina yang meningkatkan curah hujan, membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia, menjadi lebih basah.

La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah yang tidak mempunyai resapan air yang bagus, contohnya Jakarta. Di mana hujan yang terjadi selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat Jakarta tergenang banjir.

La Nina juga terasa di beberapa kota dan daerah di Indonesia seperti Solo, Banjarnegara, Wonogiri, Cilacap, dan yang lainnya, yang akan membuat potensi banjir dan longsor di daerah tersebut meningkat.

source

Tuesday 6 October 2020

Potensi Rawan Bencana (Kawasan Peg Hyang - G Raung - Kawah Idjen - Gn Merapi)

 Berikut ini saya akan mengulas potensi bencana untuk beberapa daerah di Indonesia, akan saya ulas dari bebrapa daerah yang memliki potensi bencana berdasarkan data data yang saya dapatkan dari beberapa literatur

Ilustrasi Daerah Rawan Bencana



Akan kita bahas satu persatu kerawanan bencana pada daerah seperti di atas

Peta Rawan Banjir, data dari Indonesia Geospatial Portal
Kabupaten Jember 



Kabupaten Bondowoso

 


Kabupaten Situbondo




Kabupaten Banyuwangi



Kabupaten Lumajang



Dari data tersebut di atas kita gunakan sebagai dasar untuk mendetailkan area kebencanaanya, pos pertolongan terdekat, dll
 
Reload data


Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - Data Maping (bagian 3)

Peta Bahaya Tsunami dapat di download pada Link sebagai berikut

Sumatra
Processing Upload

Jawa Barat
Processing Upload

Jawa Tengah
Processing Upload

Jawa Timur
Processing Upload




Bali
Processing Upload


diharapkan dengan sudah tersedianya data data tersebut di atas, dapat memudahkan untuk melakukan penyuluhan sehingga di kemudian hari tidak menimbulkan kepanikan dan keresahan masyarakat terutama di daerah pesisir pantai selatan, selain itu bagi praktisi praktisi pemetaan serta teman teman yang sudah mahir dalam pemetaan sekiranya dapat memanfaatkan data peta tersebut yang bisa di kombinasikan dengan peta RBI.

Peringatan Dini Tsunami InaTEWS (Bagian 2)

Pedoman 3
Peran dan Tanggung Jawab Lembaga dan Masyarakat di Dalam Rantai Komunikasi Peringatan Dini Tsunami BMKG menyediakan berita gempabumi dan berita peringatan dini tsunami serta menyampaikannya kepada institusi terkait, di antaranya BNPB, pemerintah daerah dan media yang kemudian menyampaikan dan ditindaklanjuti oleh masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat membuat keputusan evakuasi jika diperlukan.


Rantai komunikasi memungkinkan penyebaran berita peringatan dini tsunami serta arahan yang tepat waktu dan efektif. Berita dan arahan tersebut dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dan dikenal menggunakan saluran komunikasi yang telah disepakati, sehingga
masyarakat yang berisiko terkena ancaman tsunami dapat merespon tepat waktu untuk meninggalkan daerah berisiko dan menyelamatkan diri sebelum tsunami mencapai pantai. Rantai komunikasi ini menghubungkan Pusat Nasional Peringatan Dini Tsunami dengan 
masyarakat berisiko di sepanjang pesisir pantai Indonesia yang rawan tsunami. Pihak-pihak yang berperan dalam rantai komunikasi peringatan dini tsunami InaTEWS antara lain:
• Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,
• Pemerintah daerah (pemda) tingkat provinsi, kabupaten dan kota,
• Stasiun televisi (TV) dan radio nasional dan daerah (pemerintah dan swasta),
• Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
• Tentara Nasional Indonesia (TNI),
• Kepolisian Republik Indonesia (POLRI),
• Masyarakat berisiko bencana,
• Penyedia layanan selular, dan
• Pengelola hotel/tempat wisata
Lembaga-lembaga yang berperan dalam mata rantai peringatan dini ini berkewajiban untuk segera memberikan konfirmasi (secara manual) bahwa mereka telah menerima berita peringatan dini yang telah dikirimkan oleh BMKG. 
 


i. BMKG
Lembaga ini menjadi penyedia berita peringatan dini tsunami di Indonesia. BMKG menyampaikan berita gempabumi, berita peringatan dini tsunami, dan saran untuk tindak lanjut di daerah yang terancam tsunami kepada pihal lain dalam rantai komunikasi peringatan dini tsunami

ii. BNPB
BNPB berkewajiban menindaklanjuti berita gempabumi dan berita peringatan dini tsunami serta saran yang disampaikan oleh BMKG. BNPB membantu menyebarluaskan peringatan dini tsunami dan saran kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain itu, BNPB berkewajiban untuk segera menyiapkan tanggap darurat, yaitu kegiatan search and rescue dan bantuan darurat, setelah ancaman tsunami berakhir.

iii. Pemda
Pemerintah daerah (pemda) berkewajiban untuk menindaklanjuti berita gempabumi dan berita peringatan dini tsunami serta saran yang disampaikan oleh BMKG. Pemda adalah satusatunya pihak dalam rantai komunikasi peringatan dini tsunami yang mempunyai wewenang
serta tanggung jawab memutuskan dan mengumumkan status evakuasi secara resmi berdasarkan informasi dari BMKG. Berdasarkan UU 24/2007 pasal 46 dan 47; PP 21/2008 pasal 19 dan Perka BNPB 3/2008 khususnya di dalam Bab 2 yang menyebutkan bahwa
pemda bertanggung jawab untuk segera dan secara luas mengumumkan arahan yang jelas dan instruktif untuk membantu penduduk dan pengunjung di daerah tersebut bertindak cepat dan tepat terhadap ancaman tsunami.

iv. TNI
TNI berkewajiban menindaklanjuti berita gempabumi dan berita peringatan dini tsunami serta saran yang disampaikan oleh BMKG. TNI ikut berperan dalam usaha menyebarluaskan berita gempabumi atau berita peringatan dini tsunami khususnya di tingkat daerah. Bila status evakuasi diumumkan, TNI dapat mendukung proses evakuasi masyarakat. TNI berkewajiban untuk segera menyiapkan tanggap darurat, yaitu kegiatan search and rescue dan bantuan darurat, setelah ancaman tsunami berakhir.

v. POLRI
POLRI berkewajiban menindaklanjuti berita gempabumi dan berita peringatan dini tsunami serta saran yang disampaikan oleh BMKG. POLRI ikut berperan serta dalam usaha menyebarluaskan berita gempabumi atau berita peringatan dini tsunami khususnya di tingkat daerah. Bila status evakuasi diumumkan, POLRI dapat mendukung proses evakuasi masyarakat. POLRI berkewajiban untuk segera menyiapkan tanggap darurat, yaitu kegiatan search and rescue dan bantuan darurat, setelah ancaman tsunami berakhir.

vi. Stasiun TV dan radio
Stasiun TV dan radio di tingkat nasional atau daerah (milik pemerintah dan swasta) wajib menyiarkan berita gempabumi dan berita peringatan dini tsunami serta saran yang disampaikan oleh BMKG. Hal ini berdasar pada UU 31/2009 pasal 34 dan Permenkominfo 20/2006 pasal 1 - 5. Stasiun TV dan radio merupakan pihak dalam rantai komunikasi peringatan dini tsunami yang mempunyai akses langsung dan cepat kepada publik. Stasiun TV dan radio berkewajiban untuk segera menangguhkan siaran yang sedang berlangsung dan menyiarkan peringatan dini tsunami dan saran yang diterima dari BMKG kepada pemirsa dan pendengar. 



TSUNAMI-KIT
mengembangkan Peringatan dini fan kesiapsiagaan masyarakat indonesia, menyediakan sarana pemetaan sebagai informasi peringatan dini apabila terjadi bencana tsunami, pos pertolongan (rumah sakit) 



setidaknya pada peta ini bisa untuk menjebatani dan sebagai media informasi untuk melakukan tindakan pencegahan secara dini kepada masyarakat luas terutama di area yang sudah di petakan di Indonesia dan tentunya upaya penyuluhan bagi teman teman di pemerintahan ataupun mulai dari desa ke desa serta bisa juga memperdayakan teman teman pecinta alam dan LSM.






Peringantan Dini Tsunami InaTEWS (Bagian 1)

Indonesia Rawan Terhadap Bencana Tsunami Lokal
Indonesia rawan terhadap bencana tsunami lokal karena sebagian daerah pantainya dekat dengan sumber tsunami. Bencana tsunami dapat terjadi kurang lebih 30 menit setelah gempabumi terjadi. 


 I. Kondisi tektonik di Indonesia
Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng tektonik utama dunia yang bergerak relatif saling mendesak satu dengan lainnya. Ketiga lempeng tersebut adalah Lempeng Samudera IndiaAustralia di sebelah selatan, Lempeng Samudera Pasifik di sebelah timur, Lempeng Eurasia
di sebelah utara (dimana sebagian besar wilayah Indonesia berada), dan ditambah Lempeng Laut Philipina. Gambar 1 menunjukkan arah pergerakan setiap lempeng tersebut. Lempeng Samudera India-Australia bergerak ke arah utara dan bertumbukan dengan Lempeng Eurasia.
Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat sedangkan Lempeng Eurasia relatif diam.



Pergerakan relatif keempat lempeng tektonik tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan tekanan mekanis di daerah-daerah pertemuannya. Saat elastisitas batuan tidak lagi mampu menahan tekanan ini, batuan akan pecah dan melenting menuju kondisi seimbang mendekati kondisi awal sebelum terkena tekanan. Pelentingan ini menimbulkan gelombang seismik yang kuat dan dirambatkan ke segala arah dalam lempeng bumi. Peristiwa ini disebut dengan gempabumi tektonik. 

Gempabumi tektonik telah terjadi jutaan kali sejak jutaan tahun yang lalu dalam skala waktu geologi. Bukti-bukti kejadian gempabumi tektonik di masa lalu terekam dalam gejala-gejala geologi di alam (paleo seismologi). Saat ini gempabumi tektonik dapat direkam menggunakan jaringan seismometer yang selanjutnya datanya dikumpulkan dan diolah untuk menentukan lokasi sumber gempabumi serta kekuatannya. 

Di wilayah Indonesia dapat dideteksi sekitar 4000 gempabumi pertahun, sedangkan gempabumi berkekuatan di atas 5,5 SR dan gempabumi yang bisa dirasakan oleh manusia, terjadi rata-rata sekitar 70–100 kali per tahun, dan gempabumi tektonik yang menimbulkan
kerusakan terjadi antara 1–2 kali per tahun. Sejak tahun 1991 sampai dengan 2011 tercatat telah terjadi 186 kali gempabumi tektonik yang merusak.

ii. Tsunami di Indonesia
Tsunami adalah gelombang air laut yang merambat ke segala arah dan terjadi karena adanya gangguan impulsif pada dasar laut. Gangguan impulsif terjadi karena perubahan bentuk struktur geologis dasar laut secara vertikal utamanya dan dalam waktu singkat. Perubahan
tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempabumi tektonik, letusan gunung api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut. Berdasarkan ketiga sumber tersebut, penyebab utama tsunami di Indonesia adalah gempabumi tektonik.



Tidak semua gempabumi tektonik mengakibatkan tsunami, tetapi sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempabumi. Gempabumi yang dapat memicu tsunami memiliki kriteria sebagai berikut:
• Gempabumi tektonik terjadi di bawah laut
• Kedalaman (hiposenter) gempabumi kurang dari 100 km
• Kekuatan 7 Skala Richter (SR) atau lebih
• Pergerakan lempeng tektonik terjadi secara vertikal, mengakibatkan dasar laut naik/turun, dan mengangkat/menurunkan kolom air di atasnya

Berdasarkan jarak, tsunami diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
• Tsunami jarak dekat/lokal (near field/local field tsunami)
Tsunami jarak dekat adalah tsunami yang terjadi di sekitar jarak 200 km dari episenter gempabumi. Tsunami lokal dapat disebabkan oleh gempabumi, longsor, atau letusan gunung berapi.
• Tsunami jarak jauh (far field tsunami)
Tsunami jarak jauh adalah tsunami yang terjadi di daerah pantai yang berjarak ratusan hingga ribuan kilometer dari sumber gempabumi. Awalnya merupakan tsunami jarak dekat dengan kerusakan yang luas di daerah dekat sumber gempabumi, kemudian tsunami
tersebut terus menjalar melintasi seluruh cekungan laut dengan energi yang cukup besar dan menimbulkan banyak korban serta kerusakan di pantai yang berjarak lebih dari 1000km dari sumber gempabumi (ITIC, Tsunami Glossary). 



Tabel 1 menjelaskan bahwa waktu tiba tsunami yang terjadi di Indonesia pada umumnya antara 10-60 menit. Hal ini menunjukkan bahwa tsunami-tsunami yang terjadi di Indonesia adalah tsunami lokal.


Pedoman 2
InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia dan Pemberdayaan Masyarakat

i. Tujuan sistem peringatan dini yang memberdayakan masyarakat
Pendekatan people-centred (terpusat pada pemberdayaan masyarakat) dalam peringatan dini tidak didasari pada anggapan bahwa masyarakat rentan terhadap bencana, sebaliknya pendekatan ini didasari pada kepercayaan bahwa masyarakat dapat tangguh dan mampu
melindungi diri sendiri (IFRC, 2009). Tujuan utama sistem peringatan dini yang terpusat pada masyarakat (people-centred early warning system) adalah “menguatkan kemampuan individu, masyarakat, dan organisasi yang terancam bahaya untuk bersiap siaga dan bertindak tepat waktu dan benar agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan dan jatuhnya korban” (UNISDR, 2006)




ii. Keterlibatan aktif masyarakat dan otoritas di daerah berisiko bencana:
 mulai dari pengkajian risiko sampai kesiapsiagaan Sistem peringatan dini akan efektif jika secara aktif melibatkan masyarakat di daerah berisiko dan otoritas yang bertanggung jawab di semua tingkat dalam mengembangkan kemampuan mereka untuk bereaksi. Risiko bencana, yang disebabkan oleh bahaya alam dan kerentanan masyarakat, perlu dianalisis, dipahami, dan dikomunikasikan secara luas kepada orang banyak. Kajian risiko secara partisipatif dan aktif serta pendidikan publik sangat diperlukan agar masyarakat semakin menyadari risiko yang sedang mereka hadapi. Kegiatan kesiapsiagaan juga diperlukan untuk memastikan masyarakat tahu tentang cara mendapatkan peringatan dini dan bereaksi secara tepat terhadap peringatan yang datang dari alam atau sumber resmi. Jika semua persyaratan tersebut terpenuhi, maka sistem peringatan dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu menyelamatkan hidup manusia dan mencegah jatuhnya korban atau kerusakan yang lebih banyak. 

iii. Syarat kelembagaan sistem peringatan dini yang efektif
Peringatan dini dan pengurangan risiko adalah tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan struktur tata kelola yang efektif dan pengaturan kelembagaan yang kuat. Kerangka perundang-undangan yang kuat, perencanaan, dan pendanaan yang memadai serta komitmen politik di semua tingkat menjadi pondasi sistem peringatan dini yang efektif.

 iv. Keterlibatan multisektor dan multidisiplin
Pertukaran informasi dan koordinasi secara vertikal dan horisontal di antara para pemangku kepentingan dalam peringatan dini InaTEWS menjadi langkah penting untuk membangun sistem peringatan yang konsisten dan berkesinambungan. Sistem peringatan dini bersifat kompleks dan memerlukan hubungan yang saling terkait antara banyak disiplin ilmu, misalnya ilmu alam dan sosial, teknik, tata kelola dan pelayanan publik, pengaturan penanggulangan bencana, media massa, dan pendampingan masyarakat. Dengan demikian, pengembangan dan pemeliharaan sistem peringatan menuntut kontribusi dan koordinasi individu dan lembaga yang luas. Tanpa
keterlibatan semua pemangku kepentingan, seperti otoritas dan lembaga pemerintah di berbagai sektor di semua tingkat, masyarakat berisiko bencana, organisasi masyarakat (ORMAS) atau lembaga-lembaga non pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sektor swasta, maka sistem peringatan dini tidak akan efektif. Sampai atau tidaknya peringatan ke masyarakat di daerah berisiko bencana tergantung pada kesadaran dan kemampuan melaksanakan peran dan tanggung jawab semua pelaku dalam rantai komunikasi. Peran dan tanggung jawab pelaku utama rantai komunikasi peringatan tsunami dalam InaTEWS akan dibahas dalam 



v. Empat komponen utama sistem peringatan dini
Berdasarkan pengalaman di seluruh dunia mengenai peringatan dini, para akademisi dan praktisi internasional penanggulangan bencana, yang telah menghadiri tiga konferensi global peringatan dini (pada tahun 1998, 2003 dan 2006), menyetujui bahwa syarat sebuah sistem peringatan dini yang lengkap dan efektif serta terpusat pada masyarakat (people-centered) adalah terpenuhinya empat komponen yang terpisah namun saling terjalin, yaitu Pengetahuan Risiko, Pemantauan Bahaya dan Layanan Peringatan, Penyebaran dan Komunikasi, dan Kemampuan Respons (UNISDR, 2006). 

La Nina Sedang Berkembang di Samudra Pasifik, Waspadai Dampaknya di Indonesia





Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La-Nina sedang berkembang. Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina. Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6°C pada bulan Agustus, dan -0.9°C pada bulan September 2020.

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya. Namun demikian dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Pada Bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera. Selanjutnya pada Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Pada Bulan Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, di antaranya: Pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat. Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Para pemangku kepentingan diharapkan dapat lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

Masyarakat diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Jakarta, 3 Oktober 2020

Deputi Bidang Klimatologi BMKG
Herizal, M.Si.
source 
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=la-nina-sedang-berkembang-di-samudra-pasifik-waspadai-dampaknya-di-indonesia&tag=press-release&lang=ID






Wednesday 10 June 2020

Peta RBI

Berikut kami sajikan data Peta RBI Kota (digitasi JPG-shp), untuk teman teman yang membutuhkan data lain, silahkan untuk request pada kolom komentar
trimakasih


Jember
Lembar Bondowoso 1707-433
Lembar Jenggawah 1607-614
Lembar Kalibaru 1607-624
Lembar Karang Harjo 1607-623
Lembar Kraton 1607-612
Lembar Mayang 1607641
Lembar Pulau Meru 1607-343
Lembar Sarongan 1607-344
Lembar Sukowono 1607-643
Lembar Sumber gandeng 1607-622
Lembar Sumber Jati 1607-632
Lembar Sumber Salak 1607-621
Lembar Sumber Jambe 1607-644

Banyuwangi
Bondowoso
Probolinggo
Situbondo 

Data SHP Kabupaten (by Request)

Data Shp kabupaten seluruh Indonesia telah di release oleh pemerintah baru baru ini, adapaun data ini kami dapatkan di website resmi pemerintah (klik disini), akan tetapi banyak dari teman teman kesulitan dalam proses pengambilan datanya, untuk itu kami sajikan hasil download dari data tersebut, di dalam data tersebut ada bberapa file yg error akan tetapi untuk data desa, kecamatan, jalan, sungai, irigasi dll (umum) tidak ada error sama sekali.

Dalam data SHP kota ini sudah terbagi dalam potongan peta RBI (peta RBI) masing masing kota masih dalam proses digitasi dan upload
Apabila teman teman sekalian menginginkan data lainya, ada bisa request (peta spesifik)  di kolom komentar, akan kami usahakan quick respon, terutama bagi kalangan pelajar/mahasiswa yang memerlukan data tersebut (untuk pendidikan)

JAWA TIMUR
Daftar Kota 


Semoga bermanfaat bagi rekan rekan sekalian dan laporkan apabila link error
trimakasih serta silahkan request data SHP

Saturday 3 June 2017

Trik & Tips Google Earth - Global Mapper - ArcGis

Berikut ini yang akan saya ulas adalah trik sederhana, bagaimana kita memanfaatkan sebuah aplikasi gratis yang dapat kita manfaatkan datanya (sumber data) dari sebuah aplikasi Google Earth, mungkin trik ini sudah banyak yang tau,
fungsi dan mafaat dari google earth, dari tutorial kali ini adalah kita akan mengkombinasikan / memanfaatkan antara Google Earth dengan beberapa software pemetaan dan yang di perlukan adalah software Global mapper dan juga ArcGis atau apa saja dah, jadi kita bisa memanfaatkan baik data dari masing masing software tersebut dan biasanya selain peta cetak, terkadang membuat slide lebih memahami dari tampilan view dari google earth, nah bagaimana caranya............????

Nah....... kalau yang belum tau bisa deh ikuti tutorial berikut ini........ kalau yang sudah tau / paham heehe............ pastinya bisa menyimak saja

Tips ini membutuhkan software
1. Google Earth
2. Globalmapper
3. ArcGIS

Pertama yang harus kita persiapkan selain instalasi Google earth, kita siapkan folder yang nantinya dapat menyimpan file KML/KMZ, sebagai awal saya berikan contoh bagaimana kita mengambil data jalan pada google earth sebagai berikut :
persiapkan folder untuk menyimpan file KML/KMZ
Folder

open Google Earth, kemudian uncheck database layer agar loading google earth lebih cepat, check list layer seperlunya saja
uncheck layer
kemudian kita pilih, dalam data biew google earth apa yang akan kita buat, seperti biasa untuk area kita bisa memilih polygon, untuk garis kita memilih add path
layer
Kali ini saya contoh kan kita membuat sebuah polygon, di tiap sisi kita tandai sehingga membuat sebuah area yang kita inginkan, untuk lebih mendekati ke area yang sebenarnya di anjurkan untuk melakukan zooming. kemudian kita tentukan pewarnaan hal ini untuk menandai data yang kita ambil jangan sampai tumpang tindih dan penamaan beserta keterangan untuk nantinya data ini akan secara otomatis tersimpan data dalam file tersibut.
sample polygon
kemudian setelah kita beri nama pada area yang telah kita buat, maka file akan ada di folder place pada google earth pojok kiri, nah setelah di rasa cukup untuk melakukan copy data pada google earth, kita save file tersebut pada folder yang telah kita buat sebelumnya.
save as
dari tips di atas, saya rasa semua bisa mengikuti tahapanya, langkah ke dua adalah kita buka Globalmapper, kemudian kita open file KML/KMZ yang telah kita simpan tadi
open globalmapper
berikut adalah contoh semua file yang telah kita copy dari google earth

open file
open all file
contoh hasil peta kawasan industri di bekasi, yang sudah di olah data dengan ArcGIS


semoga tips & trik kali ini berkenan dan  bermanfaat bagi smua





Friday 18 November 2016

Data GPS shp

Maaf bagi teman - teman, yang mungkin sudah atau menginkan data shp atau chat via box tentang beberapa data yang di perlukan dan baru bisa saya penuhi hari ini, karena ada beberapa kesibukan saya pribadi sehingga belum sempat membalas email atau menengok blog yang sederhana ini, beberapa file juga sudah terhapus dari eksternal hardisk, karena dulu sebelum saya unggah semua, saya rasa sedikit saja teman teman yang memerlukan data tersebut, tapi ternyata cukup banyak yang memerlukan data tersebut.
Kali ini saya akan membagikan beberapa data GPS yang sudah saya olah dalam bentuk file shp dan mungkin teman teman sekalian memerlukanya, seperti pada screenshoot di bawah ini

jadi data dari GPS garmin, saya olah menjadi shp, sebenernya caranya cukup simple, ok gak usah banyak bertele tele sudah, akan saya bagikan free....... 

Beberapa data yang bisa terselamatkan, karena smua terhapus hehehe..............
Data Base
Nangro Aceh Darussallam
Bali
Bangka Belitung
Banten
Bengkulu
Gorontalo
Irian Jaya Barat / Papua Barat
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua / Irian jaya
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatra Barat
Sumatra Selatan
Sumatra Utara
Yogyakarta


Thursday 3 March 2016

Pengumuman CNC ke 17 Dan Pencabutan

baru baru ini dijen / kementrian minerba menerbitkan status CNS ke 17
berikut link download daftar perusahaan yang telah tercantum pada pengumumman CNC ke 17
download Cnc Ke 17

untuk SK pencabutan
download sk pencabutan


semoga bermanfaat


source : minerba

Monday 27 April 2015

Share Map Database free

Ilmu selayaknya di bagikan


sementara kunjungan dan downloader mania

Peta Geologi Lembar Papua

Berikut ini akan saya share peta geologi lembar Pulau Papua (sebagian) yang di keluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung 1992 dengan skala 1 : 250.000 (no compress file), di petakan oleh Team Geologi. Sebagaimana di Indonesia untuk memperoleh peta geologi ini sangat sangat sulit di karenakan terlalu banyak aturan untuk memperolehnya bahkan bisa bisa membayar untuk memperoleh selembar peta tersebut, padahal peta ini tidak hanya di nikmati oleh kalangan pengusaha pertambangan saja, banyak kalangan nirlaba, mahasiswa yang sangat membutuhkan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah ataupun untuk hal hal kemanusiaan (dampak banjir, jenis tanah dll)

Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan peta ini dan akan saya share gratis, total semua peta ini yang berformat JPG  MB sehingga perlu waktu untuk upload / download, oleh karena itu, peta ini saya pecah sesuai lembar peta yang di sajikan.
semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan referensi bagi semua

Share peta via mediafire ads ad fly, klik langsung download, setelah iklan nongol
Daftar Isi Download Peta
(proses upload 30 lembar peta)

2913 Fakfak
3011 omba
3012 kaimana
3013 stenkol - wasior
3014 rasinki
3015 manokwari
3111 waghete
3112 enerotali
31313 Waren
3114 Yapen
3115 biak
3207 Komolom
3210 bifuru
3211 Timika
3212 beoga
3213 Gunung Dom
3214 sawai
3308 mapi
3309 sarabih
3313 wamena
3312 rotanburg
3313 sarmi - bufareh
3407 Merauke
3408 munting
3409 Tanah merah
3410 oksibil
3411 Jaya wijaya
3412 kerom
3413 Jayapura
2814 sorong

2713 Misol
2716 Waigeo






Wednesday 22 April 2015

DAS.... Daerah Aliran Sungai

Pengertian DAS
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui sungai.
Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut wikipedia

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai sungai kecil ke sungai utama.
Karena DAS dianggap sebagai suatu sistem, maka dalam pengembangannyapun, DAS harus diperlakukan sebagai suatu sistem. Dengan memperlakukan sebagai suatu sistem dan pengembangannya bertujuan untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan, maka sasaran pengembangan DAS akan menciptaka ciri-ciri yang baik sebagai berikut :
1. Mampu memberikan produktivitas lahan yang tinggi. Setiap bidang lahan harus memberikan produktivitas yang cukup tinggi sehingga dapat mendukung kehidupan yang layak bagi petani yang mengusahakannnya.
2. Mampu mewujudkan, pemerataan produktivitas di seluruh DAS.
3. Dapat menjamin kelestarian sumberdaya air.

Berikut saya lampirkan shp DAS di Pulau Jawa, silahkan di download
smoga bermanfaat 

Sunday 19 April 2015

File shp Desa 31 Propinsi di Indonesia (2008)

Data yang akan saya sajikan kali ini adalah shapefile desa, file update 2008, akan tetapi masih bnyak kekurangan dan perlu update, Karena pada file peta ini, terangkum dalam propinsi di Indonesia yang berjumlah 31 Propinsi
Mungkin file ini masih dapat berguna / berguna bagi kalangan nirlaba, mahasiswa, dosen, peneliti atau apa saja, yang penting jangan diperjual belikan kembali

The data I will present this time is a village shapefile, file updates in 2008, but still shortage and need updating, Because in this map file, summarized in the provinces in Indonesia, amounting to 31 Provinces
This file might still be useful / useful for the non-profit, students, professors, researchers, or whatever, which is important not traded back


file dalam bentuk shp
bisa di download
(lapor bila file salah, link eror - trimakasih)
Sumatra
01 NAD
02 Sumut
03 Riau + Kepri
04 Sumbar
05 Jambi
06 Bengkulu
07 Sumsel
08 Lampung

Jawa
11. Jateng
12 Jabar
13 Jatim
14 DIY

Bali + NTT
16 Bali
17 NTB
18 NTT

Kalimantan
19. Kalbar
20. Kalteng
21. Kalsel
22. Kaltim

Sulawesi
23. Gorontalo
24. Sulbar - Sulteng
25. Sulsel
26. Sultra

Papua
30. Papua Barat
31. Papua


Friday 17 April 2015

Peta Geologi (Lembar) Sulawesi

Berikut akan saya share peta geologi pulau Sulawesi
sesuai dengan janji saya, akan saya upload lembar peta koleksi pribadi, sebagai bahan / untuk yang membutuhkan lembar geologi ini, apalgi bagi teman teman mahasiswa, peneliti, analisa tanah, mineral dan energi, karena mendapatkan peta ini sangat susah dan kalau beli juga mahal. jadi uang untuk beli peta bisa di sumbangkan atau di gunakan keperluan lainya, (maaf bukan untuk menggurui)
semoga dengan saya share ini secara free bisa berguna bagi semuanya

seiringnya waktu dan mungkin request, koreksi dari kawan kawan sekalian, akan saya lengkapi, maklum dengan data base sekitar 1.5 teraGiga, dan pengaturan folder yang acak acakan hehehe...... nanti akan saya lengkapi secara bertahap. file dalam peta ini beragam antara 3 mb - 12 mb, mohon bersabar karena pakai modem jadoel

(proses upload peta scan)
2010-2109-2110 ujung pandang, sinjai, banteng
2011-2111 pangkajene - watampone
2012-2112 bagian barat palopo
2013 mamuju
2016 toli toli
2018Bonerate
2012 Lasusua - kendari
2213 Bungku
2216 Tilamuta
2316 Kotabagu
palopo
pangkajene
ujungpandang

Saturday 11 April 2015

Peta Geologi Lembar Kalimantan All

Berikut ini akan saya share peta geologi lembar Kalimantan (sebagian) yang di keluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung 1992 dengan skala 1 : 250.000 (no compress file), di petakan oleh Team Geologi. Sebagaimana di Indonesia untuk memperoleh peta geologi ini sangat sangat sulit di karenakan terlalu banyak aturan untuk memperolehnya bahkan bisa bisa membayar untuk memperoleh selembar peta tersebut, padahal peta ini tidak hanya di nikmati oleh kalangan pengusaha pertambangan saja, banyak kalangan nirlaba, mahasiswa yang sangat membutuhkan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah ataupun untuk hal hal kemanusiaan (dampak banjir, jenis tanah dll)
Seluruh Lembar Kalimantan ini mungkin akan saya bagi berdasarkan propinsi saja, untuk memudahkan menyusun file upload
File ini sangat besar, jadi mohon bersabar untuk proses uploadnya, maklum pakai modem hehehe......... seperti biasa, mohon kritik dan saran ataupun request peta mana dulu yang akan di sajikan

Lembar peta ini berformat JPG 3-14 mb, merupakan hasil scan resmi dari Pusat dan Pengembangan Geologi

Daftar peta akan saya sesuaikan menurut kode peta saja, untuk memudahkan identifikasi

(mohon bersabar sedang dalam proses upload 62 peta)
(mohon tinggalkan jejak, dan koreksi apabila link eror / salah)
KalTim_Coal_Bearing_Formation_Map.jpg
1314 karimata - tanjung pasir
1315,1415 pontianak, nagataman,
1316 singkawang
1317, 1417 sambas, siluas
1413 Kendawangan
1414 Ketapang
1416 Sanggau
1512 muara dua
1513 Pangkalbun
1514 Tumbangmanju
1515 Nangpihon
1516 Nangpihon
1516 Sintang
1517 Nangaobat
1612 Kuala Pembuang
1613 Palangkaraya
1614 tewah
1615 Tumbang hiram
1616 Putusibau
1617 Pegunungan Kapuas
1712 Banjarmasin
1713 Amuntai
1714 Buntok
1715 Muaratewe
1716Longpahai
1717 Longnawan
1718 Kanan (sawah)
1719 Apobayan
1811 Tepian Balai
1812 Kota Baru
1813 Sampahan
1814 Balikpapan
1815 Longiram
1815, 1915 Samarinda
1818 Muara Ancalong
1817 Muara Wahau
1818 Longbia
1819 Malinau
1820 Lumbis
1916 Sangata
1917 Muara Lasan
1918 Tanjung Redeb
1919-1920 Sebatik - tarakan
2016 Tanjung Mankilat
amuntai

mungkin ada yg terlewati dan tidak terupload
silahkan tinggalkan pesan